Oleh Ustadz Abdullah Zaen Lc Ma
Salah satu karakter terpuji yang disukai Islam adalah: kedermawanan dan sifat pemurah. Banyak dalil dan menunjukkan hal tersebut. Di antaranya firman Allah ta’ala,
“وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ”.
Artinya: “Barang siapa dihindarkan dari sifat pelit, maka merekalah orang-orang yang beruntung”. QS. At-Taghâbun (64): 16.
Namun,
manakala berbicara tentang kedermawanan, anggapan kebanyakan orang adalah kedermawanan menggunakan harta. Padahal, sebenarnya bukan hanya itu saja. Kedermawanan yang hakiki adalah mendermakan apa yang dimiliki, apapun itu.
Imam Ibn al-Qayyim (w. 751 H) menyebutkan bahwa kedermawanan itu ada sepuluh tingkatan:
- Mendermakan jiwa untuk agama Allah. Dengan cara mengorbankannya demi membela agama Allah dengan cara-cara yang dibenarkan syariat. Ini merupakan tingkat kedermawanan tertinggi.
- Mendermakan jabatan, dengan mempergunakannya untuk kepentingan orang banyak, bukan untuk kepentingan pribadi.
- Mendermakan waktu istirahat dan kenyamanan pribadi, untuk membantu orang lain. Meskipun akan berakibat ia letih secara fisik.
- Mendermakan ilmu, dengan mengajarkannya. Berderma dengan ilmu lebih tinggi dibanding berderma dengan harta, sebab ilmu lebih mulia dibanding harta.
- Mendermakan kedudukan sosial, dengan cara memanfaatkannya untuk melancarkan urusan orang lain. Sebagaimana ilmu perlu dizakati, kedudukan sosial pun perlu dizakati
- Mendermakan fisik, dengan mempergunakannya untuk menolong orang lain. Seperti: membantu mengangkatkan barang belanjaan, membantu menyapu halaman dan yang semisal.
- Mendermakan kehormatan, dengan cara memaafkan orang-orang yang menggunjing atau menghinanya.
- Mendermakan kesabaran, dengan cara menahan diri manakala emosi.
- Mendermakan akhlak mulia, wajah berseri dan keramahan.
- Berderma dengan meninggalkan keinginan untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain. Jika tidak bisa berbagi dengan orang lain, maka berdermalah dengan cara tidak mengambil milik orang lain.[1]
Note :
[1] Lihat: Madârij as-Sâlikîn (II/293-296).
Ditulis oleh Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA, Beliau adalah sarjana S-2, jurusan Aqidah, Universitas Islam Madinah. Kajian-kajian dan kuliah agama yang beliau berikan sebagian besarnya bertemakan aqidah dan fikih dakwah. Saat ini beliau aktif mengajar di pondok pesantren Tunas Ilmu, Purbalingga
Dipublish ulang oleh https://bangzulsharing.blogspot.co.id/
Sumber : http://tunasilmu.com/dermawan-100/ (Diakses Pada 21 oct 2016)
💡💡💡💡💡💡💡💡
🌸 Dapatkan artikel 📜 dan video 📹 bermanfaat dari sumber yang credible via WhatApp gratis👍dengan mengirimkan :
Nama (Spasi) Domisili
Lalu kirimkan via WA ke +628999913985
🌸 Follow juga akun bermanfaat kami di
Instagram : @bangzulsharing
Facebook Page : https://m.facebook.com/bangzulsharing/
📣Yuk dishare agar yang lain bisa dapat manfaat dan kitapun insyaallah mendapat pahala dakwah juga loh👍
No comments:
Post a Comment